Sabtu, 26 Februari 2011

Kaidah-Kaidah Menuntut Ilmu

Di antara manhaj (jalan, kaidah) dalam menuntut ilmu, hendaklah memulai dengan ilmu-ilmu yang ringan sebelum ilmu-ilmu yang berat. Oleh karena itulah dikatakan tentang seorang 'alim rabbani, bahwa dia adalah orang yang membina para penuntut ilmu kecil dengan ilmu-ilmu yang kecil sebelum ilmu-ilmu yang besar. Demikianlah, menuntut ilmu itu harus tadarruj (bertahap). Yang dimaksud dengan ilmu-ilmu yang ringan ialah masalah-masalah yang dikenal, yang diketahui, bukan masalah-masalah yang membutuhkan analisa dan pembahasan. Dari sini, maka di antara masalah-masalah yang sepantasnya didahulukan ialah masalah-masalah yang jelas dan gamblang, yaitu mengenai ushuludin (pokok-pokok agama), seperti mengetahui ushuludin, ushul i'tiqad. Oleh karena itu, para ulama dalam mengajari para thulab (penuntut ilmu, santri) dilakukan secara bertahap dengan menggunakan mukhtasharat (kitab-kitab yang ringkas), dalam setiap cabang-cabang ilmu. Mereka menjelaskan kepada manusia pokok-pokok ilmu melalui mukhtasharat (kitab-kitab yang ringkas) ini. Secara bertahap, mulai dari teks-teks mukhtasharat sampai kemudian meningkat, dengan membaca kitab-kitab syarh (penjelasan) terhadapnya, kemudian meluas sehingga para thalib sampai kepada kitab-kitab muthawalat (kitab-kitab tebal/luas). 

Madzhab Dan Perkembangannya

Kategori : Mabhats 


Pada umumnya, bila membicarakan madzhab, seseorang kemudian mengacu kepada permasalahan fiqhiyah. Padahal madzhab itu mencakup juga yang berkait dengan keyakinan dan aqidah. Oleh karenanya, sering digunakan para ulama untuk menyatakan keyakinan dan i`tiqad Ahlu Sunnah, seperti pernyataan Imam Abu Utsman Isma’il bin Abdurrahman Ash Shabuni (wafat 449H) ketika menjelaskan aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah : “Dan termasuk madzhab Ahli Hadits, iman adalah perkataan dan perbuatan serta ma’rifah (ilmu), bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan”. Beliau juga menyatakan : “Diantara madzhab Ahlu Sunnah wal Jamaah…". Dengan demikian, merupakan kekeliruan bila seseorang yang fanatik terhadap satu madzhab (misalnya madzhab Syafi’i), tetapi hanya mengambil madzhabnya dalam bidang fiqih dan meninggalkan aqidah yang diyakini Imam Syafi’i. Atau yang mengklaim diri bermahdzab Hanbali, tetapi tidak mengikuti masalah i’tiqad Imam Ahmad bin Hanbal. Atau yang lainnya. Fenomena seperti ini banyak menghinggapi para pengikut madzhab yang ada, yakni mereka bersikukuh menyatakan diri bermadzhab imam tertentu, namun aqidah dan amalannya jauh dari imam yang “katanya” diikutinya tersebut. Kenyataan seperti ini telah lama melintas dalam sejarah berkembangnya madzhab-madzhab. Terlebih lagi dengan masuknya kitab-kitab Persia, India dan Rumawi dengan ajaran filsafatnya, yang turut berperan melahirkan pemikiran dan madzhab baru dan menyesatkan. 

Marah Yang Terpuji

Kategori : Akhlak 


Seseorang yang marah karena perkara-perkara dunia, maka kemarahan seperti ini tercela. Oleh karenanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menasihati seseorang dengan berulang-ulang supaya tidak marah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,“Berilah wasiat kepadaku.” Nabi menjawab,“Janganlah engkau marah.” Laki-laki tadi mengulangi perkataannya berulang kali, beliau (tetap) bersabda,“Janganlah engkau marah.” Maka jika seseorang ditimpa kemarahan, jangan sampai kemarahan itu menguasai dirinya. Karena jika telah dikuasai oleh kemarahan, maka kemarahan itu bisa menjadi pengendali yang akan memerintah dan melarang kepada dirinya! Janganlah melampiaskan kemarahan. Karena kemarahan itu sering menyeret kepada perkara yang haram. Seperti : mencaci, menghina, menuduh, berkata keji, dan perkataan haram lainnya. Atau memukul, menendang, membunuh, dan perbuatan lainnya. Tetapi hendaklah mengendalikan diri dan emosinya agar tidak melampiaskan kemarahan, sehingga keburukan kemarahan itu akan hilang. Bahkan kemarahan akan segera reda dan hilang. Seolah-olah tadi tidak marah. Sifat seperti inilah yang dipuji oleh Allah dan Rasul Nya. 

Siapakah Yang Layak Diberi Amanah?

Al Imam Ibnu al Atsir rahimahullah berkata, amanah bisa bermakna ketaatan, ibadah, titipan, kepercayaan, dan jaminan keamanan. Begitu juga al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah membawakan beberapa perkataan dari sahabat dan tabi’in tentang makna amanah ini. Ketika menafsirkan surat al Ahzab ayat 72, al Hafizh Ibnu Katsir membawakan beberapa perkataan sahabat dan tabi'in tentang makna amanah dengan menyatakan, makna amanah adalah ketaatan, kewajiban-kewajiban, (perintah-perintah) agama, dan batasan-batasan hukum. Asy Syaikh al Mubarakfuri rahimahullah berkata,"(Amanah) adalah segala sesuatu yang mewajibkan engkau untuk menunaikannya” . Adapun menurut asy Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman -hafizhahullah-amanah adalah, kepercayaan orang berupa barang-barang titipan, dan perintah Allah berupa shalat, puasa, zakat dan semisalnya, menjaga kemaluan dari hal-hal haram, dan menjaga seluruh anggota tubuh dari segala perbuatan dosa. Sedangkan asy Syaikh Salim bin ‘Id al Hilali -hafizhahullah- menjelaskan, amanah adalah sebuah perintah menyeluruh dan mencakup segala hal berkaitan dengan perkara-perkara, yang dengannya, seseorang terbebani untuk menunaikannya, atau ia dipercaya dengannya. Sehingga amanah ini mencakup seluruh hak-hak Allah atas seseorang, seperti perintah-perintahNya yang wajib

Bentuk-Bentuk Organisasi

Add caption
Secara umum bentuk-bentuk organisasi dikenal sebagai berikut :
Organisasi Lini (Line organization)
Ciri-ciri organisasi Lini : Pimpinan organisasi seorang tunggal, garis komndo ke bawah kuat.
Kebaikan :
Asas kesatuan komando (unity of comman) tampak menonjol
Dapat menjamin disiplin yang kuat.
Koordinasi relatif mudh dilakukan.
Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan paraa pegawai bawahan dapat dilaksanakan dengan mudah.
Keburukan :
Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala dengan mudah melebihi span of control.
Anggota organisasi terutama para bawahan tidak punya kesempatan berkembang



Organisari Staf (Staff Organization)
Suatu organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan baik berupa fikiran maupun bantuan yang lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis komando kebawah / ke daerah


Lini dan Staf (Line and Staff)
Ciri – cirri : Pimpinan di bantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah.
Pimpinan (Kepala) mempunyai wewenang komando.
Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/advis petunjuk baik berupa pikiran, tenaga kerja, keuangan material maupun fasilitas-fasilitas, sarana dan prasarana yang sanggup serta mampu menudukung pelaksanaan tugas pokok organisasi.

Bentuk Fungsional
Cirri – cirri : Bawahan mendapat perintah dari beberapa pejabat yang masing-masing menguasai suatu bidang keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya. Pada bentuk ini pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli dalam bidang masing-masing.
Kebaikan :
Bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan kecintaan akan tugasnya.
Tanggung jawab atas fungsinya terjamin.
Keburukan :
Koordiansi sulit dilaksanakan
Dapat menimbulkan dispersonalisasi
Keahlian memimpin kurang dapat dijamin
Atas kesatuan komando sulit dilaksanakan
Bentuk Panitia (Committee)
Bentuk organisasi, pimpinan berbentuk kolektif terddiri dari beberapa orang dan segala putusan diambil dalam suatu quarum dan menjadi tanggung ajwab bersama.
Kebaikan :
Adanya pertimbangan kelompok dengan jalan perundingan / musayawarah
Adanya informasi9
Adanya konsolidasi wewenang
Keburukan :
Banyak makan waktu dan biaya
Adanya tendensi ingkar-mengingkari tanggunajawab
Menimbulkan tiraniminoritas
Menurut Drs. The Ling Gie dalam bukunya yang berjudul : Organisasi dan Administrasi Kantor Modern menyebutkan bahwa bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menurut :
Jumlah orang yang memegang pimpinan
Bentuk tunggal dimana organisasi dipimpin oleh seorang tunggal
Bentuk Komisi dimana organisasi dipimpin oleh lebih dari satu orang
Dilihat dari lalu lintas wewenang tanggung jawab serta hubungan kerja pada kesatuan dalam organisasi dua bentuk diatas dapat dibedakan sebagai berikuT :
Bentuk lurus
Bentuk fungsional
Bentuk lurus dan fungsional.

Nasionalisme perlukah?

Ketua PC IMM Padangpanjang

Sebentar lagi kita memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke -60. Dalam perjalanannya yang masih seumur jagung tersebut tidak banyak yang berubah dari wajah bangsa kita ini.Yang sangat memprihatinkan justru negara ini malah terjajah dalam kemerdekaannya.Kemelaratan dimana-mana.Rakyat miskin puluhan juta jumlahnya sehingga rakyat terbawa dalam kekecewaan demi kekecewaan karena ketidakadilan yang selalu menimpa mereka.
Ketika harapan akan munculnya Pemimpin baru yang akan membawa keluar bangsa ini secara heroik dari segala penderitaan bangsa seperti "tempo dulu" pada PEMILU yang sudah lewat kemarin ternyata justru hanyalah impian yang semu.Kekecewaan demi kekecewaan ini tentunya akan melemahkan rasa memiliki,bangga bertempat tinggal dan mengaku sebagai warga negara Indonesia.Namun melihat realita yang ada muncul satu pertanyaan masih perlukan Nasionalisme tetap dipertahankan?
Ada suatu ungkapan yang mengatakan " jangan tanya apa yang telah diberikan bangsa ini kepadamu tapi tanyakan apa yang telahengkau berikan kepada bangsa ini". Apakah itu masih berlaku dalam dunia modern ini yang memandang bahwa "uang" diatas segala-galanya?
Jika demikian berapa lamakah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat bertahan lagi?

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

Universitas Gunadarma


1.  Pengertian Skripsi :

Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 135 sks dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Utama dan Dosen Pembimbing II sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Pendidiksan S1 (Sarjana).

2. TUJUAN SKRIPSI
Tujuan dalam Penulisan Skripsi adalah memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

3.  ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Skripsi  diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1.  Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2.  Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3.  Masalah dibatasi, sesempit mungkin.


4. BENTUK LAPORAN PENULISAN SKRIPSI.

Bentuk laporan penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen dan Akuntansi untuk jenjang Akademik Strata Satu  terdiri dari:

A. Bagian Awal.

Bagian Awal ini terdiri dari:
1.    Halaman Judul
2.    Lembar Pernyataan
3.    Lembar  Pengesahan
4.    Abstraksi
5.    Halaman Kata Pengantar
6.    Halaman Daftar Isi
7.    Halaman Daftar Tabel
8.    Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya

B. Bagian Tengah.

Bagian tengah ini terdiri dari:
1.    Bab Pendahuluan
2.    Bab Landasan Teori
3.    Metode Penelitian.
4.    Bab Analisis Data dan Pembahasan
5.    Bab  Kesimpulan dan Saran

C. Bagian Akhir.

Bagian akhir terdiri dari:
1.    Daftar Pustaka
2.    Lampiran       

 Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut :

A. Bagian Awal.  
Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan skripsi yakni sebagai berikut :

1.  Halaman Judul
     Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar Universitas Gunadarma.

2.  Lembar Pernyataan
Yakni merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.

3.  Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.  Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.

4.  Abstraksi
     Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar  dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.

5.  Kata Pengantar
     Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).

6. Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.

7.  Halaman Daftar Tabel                                 
8.  Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram                    

B. Bagian Tengah  

1.   Pendahuluan
           Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :

a.    Latar Belakang Masalah
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

b.    Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c.    Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.

d.    Tujuan Penelitian
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

e.    Metode  Penelitian

Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
                  Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka  : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b. Studi Lapangan  : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c.  Gabungan   : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.

f.     Sistematika Penulisan
       Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Skripsi

2.   Landasan Teori 
           Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3.   Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4.   Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.


5.  Kesimpulan (dan Saran)
     Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
-    Kesimpulan
     Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
-    Saran
     Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

B. BAGIAN AKHIR

-    Daftar Pustaka
     Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
.
-    Lampiran
     Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
       

5.  TEKNIK PENULISAN

1.  Penomoran Bab serta subbab
-    Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
-    Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
     II ………. (Judul Bab)
     2.1 ………………..(Judul Subbab)
     2.2 ………………..(Judul Subbab)
     2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
-    Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
-    Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2.  Penomoran Halaman
-    Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
-    Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
-    Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.


3.  Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
-    Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
-    Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang aga di bab III.

4.    Penulisan Daftar Pustaka

-    Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
-    Ditulis menurut kutipan-kutipan
-    Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
-    Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
     Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
-    Gelar tidak perlu disebutkan.
-    Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
-    Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
-    Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
     Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
-    Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000

6.    Penulisan Daftar Pustaka

Satu Pengarang

1.    Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

2.    Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom. Chicago : University of Chicago Press.

Dua Pengarang

1.    Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New york: Harcourt

2.    Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990.  Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia

Tiga Pengarang

1.    Heidjrahman R., Sukanto R., dan  Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

2.    Nelson, R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing Economy. Princeton: Princeton University Press.

Lebih dari Tiga Pengarang
1.    Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.
2.    Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
Pengarang Sama
1.    Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
2.    ____________. 1982. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

Tanpa Pengarang 
1.    Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.
2.    Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of Michigan.

Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan.
1.    Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.
2.    Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Buku Jurnal atau Buletin
1.    Insukindro dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.
2.    Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 : 215-226.



5.  Format Pengetikan
-    Menggunakan kertas ukuran A4.
-    Margin Atas    : 4 cm             Bawah           : 3 cm
                   Kiri      : 4 cm             Kanan            : 3 cm
-    Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)
-    Jenis huruf (Font) : Times New Roman.               
-    Ukuran / variasi huruf           : Judul Bab    14 / Tebal + Huruf Besar
                                              Isi                 12 / Normal
                                             Subbab        12 / Tebal

6.    Hasil Penulisan Skripsi

-          Dijilid berbentuk buku dengan jumlah halaman paling sedikit 12 (dua belas) halaman tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka

-          Dipresentasikan dan dianjurkan menggunakan Power Point pada saat pelaksanaan Sidang Sarjana (S1) di hadapan para penguji Sidang. 

-          Diketik dengan menggunakan Program Software Pengolah Kata, misal : Ms Word
-          Dicetak dengan printer (dianjurkan dengan LASER PRINTER)

6.  LAMPIRAN.

Lampiran ini berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lain-lain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan kedalam bab-bab sebelumnya.


7.  KUTIPAN

            Dalam penulisan hasil penelitian ilmiah biasanya dimasukkan kutipan-kutipan. Ada beberapa macam kutipan sebagai berikut:

a.    Kutipan langsung (Direct Quatation) yang terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang harus persis sama dengan sumber aslinya dan ini biasanya untuk mengutip rumus, peraturan, puisi, difinisi, pernyataan ilmiah dan lain-lain. Kutipan langsung pendek ini adalah kutipan yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dimasukkan kedalam teks dengan memberi tanda petik diantara kutipan tersebut. Sedangkan kutipan panjang langsung adalah kutipan yang panjangnya melebihi tiga baris ketikan dan kutipan harus diberi tempat tersendiri dalam alinea baru.

b.  Kutipan tidak langsung (Indirect Quatation)  merupakan kutipan yang tidak persis sama dengan sumber aslinya. Kutipan ini merupakan ringkasan atau pokok-pokok yang disusun menurut jalan pikiran pengutip. Baik kutipan tidak langsung pendek maupun panjang harus dimasukkan kedalam kalimat atau alinea. Dalam kutipan tidak langsung pengutip tidak boleh memasukkan pendapatnya sendiri.

            Catatan kaki atau footnone adalah catatan tentang sumber karangan dan setiap mengutip suatu karangan harus dicantumkan sumbernya. Kewajiban mencantumkan sumber ini untuk menyatakan penghargaan kepada pengarang lain yang menyatakan bahwa penulis meminjam pendapat atau buah pikiran orang lain. Unsur-unsur dalam catatan kaki meliputi: nama pengarang, judul karangan, data penerbitan dan nomor halaman.

            Ada dua cara dalam menempatkan sumber kutipan sebagai berikut:

a.    Cara ringkas yaitu menempatkan sumber kutipan dibelakangbahan yang dikutip yang ditulis dalam tanda kurung dengan menyebutkan “Nama pengarang, Tahun penerbitan dan Halaman yang dikutip”.

b.    Cara langsung yaitu menempatkan sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip yang dipisahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak antara garis pemisah dengan teks satu spasi, jarak antara garis pemisah dengan sumber kutipan dua spasi, dan jarak baris dari kutipan harus satu spasi.



Contoh : Format Halaman Judul

Contoh : Format Halaman Pernyataan         

Contoh : Format Lembar Pengesahan.


KOMISI  PEMBIMBING


NO.
NAMA
KEDUDUKAN
1.


2.


3.


4.


       
Tanggal Sidang : …./……/………


PANITIA PENGUJI


NO.
NAMA
KEDUDUKAN
1.


2.


3.


4.


5.



    Tanggal Lulus : …./……/………



Mengetahui,


                             
           Pembimbing                                                                   Bagian Sidang Sarjana




( Prof. Suryadi HS.,Ssi.,MMSI)                                          ( Drs. Edi Sukirman, MM.)

Contoh : Format Penulisan Abstraksi


ABSTRAKSI


FAUZAN AMMARI S. 22299000

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENINGKATKAN

AKURASI BIAYA PADA PT PRIMA JAYA


Skripsi . Fakultas Ekonomi. 2004
Kata kunci : Activity Based Costing, Biaya

( ix + 67 + lampiran )

Abstraksi  merupakan pemadatan dari hasil penelitian / tulisan. Ditulis 1 spasi dengan jumlah maksimum 200 kata (maksimum 1 halaman). Isi abstraksi  mencakup tujuan atau pertanyaan yang ingin dijawab oleh peneliti, metode penelitian / penulisan, dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


Daftar Pustaka ( 1990 – 2002)





Contoh : Format Daftar Isi


DAFTAR ISI



Halaman Judul  ………………………………………………………………….
i.
Halaman Pernyataan …………………………………………………………..
ii.
Halaman Pengesahan …………………………………………………………
iii.
Abstraksi ………………………………………………………………………..
iv.
Kata Pengantar …………………………………………………………………
v.
Daftar Isi …………………………………………………………………………
vi.
Daftar Tabel  …………………………………………………………………….
vii.
Daftar Gambar ………………………………………………………………….
viii.
Daftar Grafik ……………………………………………………………………
Ix


BAB I        PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah ……………………………………...
1
1.2  Rumusan Masalah …………………………………………….
2
1.3  Batasan Masalah ……………………………………………...
2
1.4  Tujuan Penelitian …………………………………………….
3
1.5  Metodologi Penelitian …………………………………………
4
1.6  Sistematika Penulisan ………………………………………..
5


BAB II       LANDASAN TEORI

2.1  Pengetian dan Ruang Lingkup Biaya ………………………..
6
2.3  Klasifikasi Biaya ……………………….………………………
7
2.4  Konsep Pendekatan Activity Based Costing ……. …………
12
2.5  Dan seterusnya ………………………………………………..
17
2.5.1  Pendekatan Konvensional ……………. ………………
22
2.5.2  Product Costing ………………………………………...
25


BAB III      METODE PENELITIAN

3.1  Metode Pengumpulan Data …………………………………..
26
3.2  Data yang Digunakan …………………………………………
28


BAB IV      ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1  Data Perusahaan ……………………………………………...
29
4.2  Penerapan Sistem Activity Based Costing ………………….
33
4.3  Analisis Pembahasan …………………………………………
40


Daftar Pustaka ………………………………………………………………….
41
Lampiran


 










































DAFTAR TABEL


 Contoh : Format Daftar Tabel



DAFTAR TABEL


                                                                                                        Halaman

Tabel  3.1

Hasil Penjualan Produk periode 20XX
28
Tabel  3.2
Jumlah Bahan Baku selama Th 20XX
29
Tabel  4.1
Biaya Overhead Pabrik per Departemen
30
Tabel  4.2
Daftar Tenaga Kerja Langsung
35
Tabel  4.3
Daftar Staf Bagian Pabrik
38




Catatan : Tabel 4.1 menunjukkan tabel yang terletak pada Bab IV dengan urutan tabel No 1







Contoh : Format Daftar Gambar

DAFTAR  GAMBAR

            Halaman


Gambar  2.1
Biaya Tetap (Fixed Cost)
13
Gambar  2.2
Biaya Variabel (Variable Cost)
14
Gambar  4.1
Proses Produksi
34
Gambar  4.2
Proses Pembuatan Produk
35
Gambar  4.3
Struktur Organisasi Pabrik
38




Catatan : Gambar 4.3 menunjukkan gambar yang terletak pada Bab IV dengan urutan gambar No 3


FILE Mas Amin

Entri Populer